Sabtu, 04 April 2009

Normal

Normal,,
sesuatu yg sesuai kelaziman yg ada/berlaku d masyarakat pada umumnya...


Mengapa anak dengan autis/retardasi mental dianggap TIDAK NORMAL?
Padahal mungkin dia menyimpan suatu bakat yg luar biasa.


Mengapa wanita yg hanya haid tiap 2-3 bulan dianggap/menganggap dirinya TIDAK NORMAL?
Padahal mungkin memang siklus dan keadaan hormonnya seperti itu.


Apakah seseorang yg jenius fisika/matematika selalu dianggap TIDAK NORMAL?
Padahal mungkin mereka dianggap jenius, krn KEGAGALAN kita untuk mau dan bisa mempelajari fisika dan matematika, tapi kita malu untuk mengakuinya.


Apakah seseorang yg hafidz Alquran 30 juz dianggap TIDAK NORMAL?
Jangan2 itu karena KEMALASAN kita untuk menghafal Alquran, sehingga kita menganggap CUKUP untuk hanya menghafal 15 surat pendek terakhir.


Yaa,
jangan2 label NORMAL/TIDAK NORMAL diberikan kepada mereka karena kita tidak mampu dan tidak mau mengerti apa yg ada d pikiran dan apa yg dilakukannya.
Atau,
Kita terlalu TAKUT untuk menjadi BERBEDA dgn kebanyakan masyarakat karena adanya label modernitas, pluralitas, hedonitas, liberalitas, atau dgn bahasa yg lebih mudah menjadi Gaul d masyarakat.


Seharusnya kita tidak perlu malu untuk BERBEDA/ dianggap TIDAK NORMAL oleh stigma masyarakat Asalkan kita yakin itu untuk Suatu KEBAIKAN yg jauh lebih besar dan bermakna.


Menurut anda,,
Mana yang lebih baik, menghabiskan waktu saat malam minggu bersama org terkasih sampai larut malam mungkin untuk kesenangan 1 hari, 1 tahun, 10 tahun atau hanya 100 thn ATAU menghabiskan waktu saat malam minggu dengan memrperdalam ilmu dunia/akherat untuk kesenangan ABADI?

Wallahua'lam biswahab




dtulis krn Inspirasi tersirat waktu menjalani stase d bagian Obsgyn RSDS/FKUA...